Kamis, 24 Oktober 2013

Mulailah Sekarang Juga

 by Enni Kurniasi (peserta kuis IIDN-Buku Inspiratif Indonesia)

“Saya pengen banget punya bisnis, Bun. Tapi anak saya masih kecil-kecil, nggak ada yang jagain. Trus modal juga nggak ada. Gimana ya ?” atau “saya masih kerja, Bun..nggak sempat nawarin barang.”

Demikian rata-rata pernyataan Ibu-ibu muda yang sering saya temui. Baik  saat mendapat tugas piket kantor di distributor ( Tupperware BSD ). Maupun saat piket di show room ( Tupperware ) di Pondok Indah Mall.
Sebenarnya mereka tertarik untuk berbisnis. Tapi terlalu banyak halangan yang mereka hitung. Mengapa saya bilang begitu ? yaa..karena alasan akan selalu ada, sebagai pembenaran atas penundaan kita.
Image
Teman-teman dekat saya dulu, menganggap sebelah mata bisnis yang saya tekuni. Menurut mereka, nggak ada gunanya gabung di bisnis ini. Toh..membernya udah banyak. Yang jualan juga banyak. Bahkan ada yang menjual dengan diskon gede-gedean. Kamu dapat untung darimana lagi ? dan harus butuh modal yang gede.
Saya mulai gabung di bisnis ini, dengan modal yang sangat minim. Hanya cukup buat beli kit bag doank, seharga dua ratus lima puluh ribu rupiah. Karena harga produk yang lumayan mahal, membuat beberapa orang berniat mencicil. Ini membuat omset saya bertahan di angka lima ratus ribu rupiah perbulan, selama setahun !

Tapi ini nggak membuat saya patah semangat. Selalu mencoba mencari dating buat party ( janji buat demo produk ). Lama-lama, pelanggan saya bertambah. Ada beberapa yang hanya mau memakai produknya saja. Ada juga yang berniat menjadi member dan mau jualan. Di tahun kedua, saya bisa mengejar karier dan alhamdulilah, akhirnya bisa mencapai level manager.

Belum lagi urusan domestic. Suami  yang sering dinas luar kota dan tanpa asissten rumah tangga, membuat saya “terpaksa” mandiri. Mulai mengantar anak sekolah, mampir ke distributor buat mengambil barang dan melayani para consultan. Kemudian menjemput anak sekolah, ke ekspedisi buat mengirim barang untuk consultan luar kota. Sorenya mengantar dan menemani anak mengaji di TPA. Belum lagi membalas telepon, sms dan WhatsApp dari para consultan hampir sepanjang hari.

Lelah..tentu saja. Alhamdulilah, saya bisa menjalankannya dengan riang. Bisa mengatur ritme bisnis dengan urusan anak-anak. Tanpa saya sadari anak-anak juga terbiasa dengan jadwal saya. Setiap mau pergi sekolah, si kakak selalu berpesan agar saya tidak lupa membawa baju ganti untuknya. Karena ia tahu, pulang sekolah, pasti Bunda mampir ke distributor. Ia juga berpesan, makanan atau cemilan apa yang mau ia makan selama menunggu saya di distributor.

Teman-teman yang dulu kurang mendukung, sekarang kalau ketemu bilangnya “enak sih, kamu bisa ngomong, bisa nawarin barang, nggak malu ketemu orang yang baru kenal, nggak malu saat ada yang menolak dan lain sebagainya, atau enak sih, kamu punya kendaraan “.

See..di awal mereka mencari-cari kekurangan bisnis ini. Dan mencoba mempengaruhi saya agar mundur. Sekarang mereka mengatakan betapa beruntungnya saya. Karena berbagai “keahlian” saya, yang menurut mereka jatuh dari langit begitu saja. Noo..kemahiran saya berbicara, memprosfek orang dan mendemokan produk itu bukan didapat sekejap mata. Tapi melalui berbagai training dan pengalaman. Saya belajar banyak dari pengalaman menjalankan bisnis ini. Bertemu berbagai karakter orang dan belajar memahami mereka.

Jadi kesuksesan itu tidak didapat sekejap mata. Jika ada teman-teman yang berniat bisnis dan sudah takut akan merugi, sangat salah. Ketika mulai berbisnis, kita sudah “siap” untuk rugi, sama seperti kita “sangat” mengharapkan mendapat untung. Apapun  ide bisnis anda, mulailah sekarang juga. Jangan terlalu banyak alasan. Terlalu banyak alasan hanya membuat langkah kita menjadi tersendat. Demikian kira-kira yang ingin disampaikan Mbak Ari Kurnia dan https://www.facebook.com/bukuinspiratifindonesia . Salam sukses selalu..:) Enni Kurniasih  

sumber :
http://catatanbundaenni.wordpress.com/2013/10/11/mulailah-sekarang-juga/

Bisnis Online, Bisnis Para Ibu

Oleh : Nuuna  (peserta kuis IIDN-Buku Inspiratif Indonesia)

Sejak saya menikah di bulan Agustus tahun 2006, saya berpikir bahwa tidak akan selamanya saya menjadi wanita karier. Saya harus berusaha untuk menjadi ibu yang baik di rumah, mengurus anak-anak dan suami dengan tangan saya sendiri.
Apalagi jauhnya jarak ke tempat kerja saya di bilangan Jakarta Selatan, sedangkan rumah saya di Bekasi, membuat saya harus berangkat pagi-pagi sekali mendahului suami saya. Begitupun juga ketika pulang kerja, suami saya yang lebih dahulu sampai rumah. Bahkan setelah itu harus menjemput saya di terminal
Pengalaman saya keguguran di bulan kedua pernikahan saya, membuat saya semakin bertekad untuk berhenti bekerja. Namun saya harus memikirkan lagi apa yang akan saya kerjakan di rumah. Mengingat saya belum ada anak saat itu dan kebiasaan saya yang sudah bekerja sejak sekolah, pasti akan sangat membosankan ketika tiba-tiba saya harus menganggur di rumah.
Di  bulan Februari saya resign dibarengi dengan kehamilan saya. Sejak itu saya full di rumah mengurus suami dan menjaga kehamilan saya.
Akhirnya saya memutuskan untuk berjualan online. Dengan fasilitas yang disediakan suami, saya memulai jualan herbal dengan modal hanya 300 ribu rupiah. Diselingi dengan menulis naskah di beberapa media dan beberapa dimuat dengan honor yang lumayan. Namun kegiatan tulis menulis sempat terhenti karena ketidak fokusan saya karena kehamilan saya yang saat itu sangat payah. Bisnis online pun sempat terhenti karena saya harus melahirkan.
Pasca melahirkan di akhir 2007, saya memulai lagi. Dengan dibantu suami, usaha online saya berkembang dari jualan herbal, merambah ke bisnis Tupperware, perlengkapan bayi, busana muslim anak dan dewasa hingga sekarang ini.
Setiap harinya saya mengirim minimal ke 5 kota besar di Indonesia. Meskipun tidak besar namun bisnis saya lancar selama enam tahun belakangan ini. Bisnis yang saya jalani ini tidak bersifat ngoyo. Saya tetap mendahulukan dalam mengurus rumah tangga. Karena di samping saya memang berjualan hanya untuk mencari kegiatan, suami saya pun masih mempunyai penghasilan yang cukup untuk kami.
Meskipun niat saya hanya ‘mengisi waktu luang’, ketika mulai sibuk pun, saya tidak bisa berhenti dari bisnis ini. Mungkin karena sudah hobi atau malah keasyikan bergelut di bidang ini.  Di tahun 2011, saya merambah ke usaha gadget dan pulsa elektrik. Untuk hal ini, suami saya juga ikut andil karena beliau yang mengerti seluk beluk tentang gadget.
Saya juga pernah mencoba bisnis es jelly yang saya modif sendiri. Dari bahan agar-agar lalu dimodifikasi menjadi es jelly yang sangat disukai anak-anak. Tanpa pewarna dan pemanis buatan. Para tetangga menyukainya, karena selain tidak menyebabkan batuk, Harganya pun sangat murah. Modalnya hanya 30ribu rupiah. Dari modal itu bisa dibuat minimal 100 buah es Jelly dengan harga 500 per es jelly. Setiap harinya es jelly yang saya buat bisa terjual habis. Jadi ketika saya menjual 100 buah es jelly, saya bisa meraup keuntungan sekitar 20ribu per hari. Nominal itu sangat lumayan. Karena berarti dalam satu bulan saya bisa meraup kuntungan sekitar 600ribu rupiah. Itu jika saya tiap hari berjualan.
Namun seiring dengan perkembangan usaha online saya dan kesibukan mengurus anak sekolah serta lahirnya si bungsu, saya berhenti berjualan es. Saya hanya bisa fokus di usaha online saya.
Dalam menjalankan bisnis online, saya tidak memerlukan modal yang besar. Tidak memerlukan toko, membayar pajak, atau menyewa tempat. Saya hanya perlu laptop atau komputer, modem dengan operator seluler yang mendukung kinerja browsing, serta ponsel dengan kamera kapasitas yang tinggi sehingga saya tidak memerlukan kamera digital. Ponsel tersebut juga bisa untuk komunikasi dengan buyer dan supplier, bahkan bisa juga berfungsi sebagai modem.
Sangat mudah menjalani bisnis online. Kita tinggal mengembangkan jaringan yang bermanfaat untuk keperluan suplai yang murah, atau menarik customer agar membeli produk yang kita jual. Selain itu memperbanyak kawan, serta bantuan jika suatu saat kita memerlukannya. Jika stock sedang tidak siap di rumah, kita bisa dropship dengan kawan sesama penjual. Selain kita membantu produknya terjual, kita juga terbantu dengan keuntungan.
Apalagi, di tahun 2013, saya bergabung dengan Ibu-ibu Doyan Bisnis (IIDB) sehingga saya bisa memperbanyak kawan untuk saling share soal bisnis. Mengembangkan jaringan dan customer. Di Fanpage Buku Inspiratif Indonesia yang merupakan rumah bisnis bagi mbak Ari Kurnia juga banyak info atau tips-tips yang berkaitan dengan bisnis. Silahkan meluncur ke sana, dijamin Anda akan temukan banyak manfaatnya.
Untuk para ibu di rumah, bisa mencoba usaha online ini, karena selain kita mempunyai waktu yang fleksibel, kita juga tetap bisa mengurus anak dan tetap dekat dengan keluarga. Dan yang terpenting, kita bisa mempunyai uang jajan tambahan. Jadi tidak melulu meminta suami jika keinginan belanja kita sedang menggila. [Nn]
131013
Pagi yang cerah
 
sumber : 
 http://dunianuuna.blogspot.com/2013/10/bisnis-online-bisnis-para-ibu.html

Minggu, 13 Oktober 2013

Tips memilih ekspedisi bagi pebisnis online :


1. Harga bersaing
2. Agen tersebar di kota-kota besar
3. Agen memiliki lokasi yang mudah dijangkau
4. Pegawai ekspedisi komunikatif
5. Agen amanah
6. Ada asuransi
7. Cara packing yang bersahabat

Senin, 07 Oktober 2013

Pesona Batik sebagai peluang usaha




Batik sebagai warisan nenek moyang memang tak lekang oleh jaman. Hanya saja perlu kreativitas agar produk batik dapat bersaing di dunia fashion. Batik yang terkesan formal dan untuk acara resmi pun kini meluas menjadi busana santai, busana kerja bahkan dipadukan dengan bahan pesta, menjadi busana pesta yang anggun. 

Tips dalam berbisnis fashion batik :
1.       Pelajari segmen pasar
Segmen pasar akan mempengaruhi kualitas dari fashion batik Anda.
2.       Cintai batik
Jika tidak mencintai batik, dalam hitungan bulan, Anda akan mundur dari bisnis ini.
3.       Desain up todate
Desain yang mengikuti kebutuhan konsumen akan dicari.
4.       Berani berkreasi
Be yourself dalam berkreasi. Liarkan imajinasi namun tetap santun.


Banyak orang yang takut mengawali bisnisnya karena :


1. Modal
Percayalah modal berupa uang, apalagi dalam jumlah besar bukanlah hal yang utama dalam bisnis.
2. Tidak percaya diri
Memang perlu kepercayaan diri dalam berbisnis apalagi menawarkan produk. Dan ini bisa dipelajari.
3. Takut semangat padam
On off itu biasa. Menghidupkan semangat pun ada banyak cara.
4. Takut ga laku
Memang ini risiko bisnis tapi semua bisa diminimalisir
5. Tidak mendapat restu keluarga
Dukungan keluarga memang penting, karena akan mempengaruhi waktu yang tercurah untuk keluarga. Berkomitmen akan menjadi salah satu cara mendapat restu keluarga.


PENGUMUMAN AUDISI STORYCAKE KEKUATAN DO'A (Penerbit Gramedia)



Bismillah..
Setelah menimbang dengan sebaik mungkin, mencermati bobot naskah, tehnik penulisan dan menelusuri pesan yang ada dalam naskah para peserta, maka saya memilih 23 naskah yang memenuhi syarat untuk buku Storycake Kekuatan Do’a yang Insya Allah diterbitkan oleh Gramedia. Bagi yang belum beruntung, jangan putus asa karena bukan berarti naskah Anda tidak bagus hanya saja belum berjodoh karena pertimbangan di atas.

Pemenang 3 besar dan memperoleh @Rp.100.000
1. Maya Uspasari : Do’a untuk Baba
2. Seruni NQ : Ada Cinta di Hari Raya
3. Nur Husnah : Do’a Seorang Istri Membuka Mata Hati Suami

Kontributor yang berhak mendapat bukti terbit 1 eksemplar buku Storycake Kekuatan Do’a
1. Indah Mutiara Putri : Jama’ah Do’a
2. Ina Tanaya : Do’a Bagi Ibuku ganti judul Lantunan Do’a Untuk Wanita Mulia
3. Rizky Nuryaningdyah : Antara , Aku, Kita dan Do'a
4. Nuuna : Ketika Tahajud Menjadi Obat Terbaik
5. Yuniz : Do’a Menguatkanku Melawan Kanker Stadium Lanjut
6. Aisha Khairunisa : Keajaiban di Waktu Fajar
7. Dewi Hastarini : Do’a Untuk Anakku
8. Ade Tuti Turistiati ; Tuhan, Jangan Biarkan Aku Menjadi Penari Saman
9. Deasy Rosalina : Ku Tak Mau Jadi Istri Ketiga’ ganti judul Iradah Allah adalah yang terindah
10. Nurisma Fira : Bakul Bakpia dan Ongkos Angkot
11. Dhika Suhada : Bait Do’a Untukmu.
12. Chitra Savitri : Do’a yang Disesalkan
13. Marina Puji : Sebidang Tanah dan Sejumput Do’a
14. Muthia Kamila : Doa Berserah Diri Memulihkan Ingatanku.
15. Indah Novita Dewi : Doa Sepanjang Hayat untuk Emir
16. Deris Ristiana_Ya Tuhanku.. Jangan Tinggalkan Aku
17. Yuliawati : Takdir, Syukur dan Do’a Mengiringi Kesembuhanku
18. Cicik Sri Winarti : Doa 3 Penjuru
19. Reeva Thalib : Harga Sebuah Doa ganti judul Kidung Hikmah Masa Lalu
20. Shinta Rini : Kekuatan yang Menggetarkan Langit ganti judul Jawaban dibalik Keyakinan

PJ Kekuatan Do’a,
Ari Kurnia

Tips Memulai Bisnis Online



1. Tentukan modal yang ingin digunakan
Modal kecil pun bisa berjualan online, apalagi modal besar
2. Sesuaikan dengan passion
Passion membuat Anda mencintai bisnis yang digeluti
3. Pelajari internet marketing
Penting untuk meluaskan jangkauan iklan
4. Siapkan kamera
Akan lebih memuaskan jika memotretnya secara orisinil
5. Siapkan internet banking
Mempermudah transaksi dan hemat waktu
6. Siapkan no telepon yang selalu on
Telepon salah satu cara untuk bernegosiasi
7. Komputer pribadi + modem ^^
Agar lebih cepat respon dan pemantauannya

 See more in :
 https://www.facebook.com/bukuinspiratifindonesia