Jumat, 27 November 2015

TIPS MENYEWA MOBIL





Menyewa mobil memang ada kalanya diperlukan karena berbagai sebab. Saat itu, saya menyewa mobil atas nama IIDB untuk berangkat ke Floating Market, Lembang, Bandung. Kebetulan dalam mobil tersebut saya bersama keluarga Trance Taranokanai, teman IIDB yang jago desain grafis namun pendiam ketika di darat tapi seru ketika berkomunikasi via tulisan.
Tentunya ada sedikit ragu dan bertanya-tanya bagaimana prosedur menyewa mobil. Mengingat nanti yang berangkat adalah anak kecil dan para wanita juga 1 orang nenek. Safety first kan yang diinginkan.
Nah, untuk membuat nyaman, salah satu cara adalah dengan mencari referensi. Mbak Hayu memberi referensi salah satu nama. Mbak Hayu berani mereferensikan karena memang sudah kenal dan tahu bagaimana pemilik mobil tersebut menjalankan penyewaan mobilnya.
Akhirnya, saya dapat mobil rush plus sopir karena memang suami saat itu tidak dapat ikut mengantar ke Floating Market. Nego harga pun terjadi dan akhirnya disepakati dimana akan bertemu.
Agar cepat mencapai tol, maka kami bertemu dekat Rumah Sakit Awal Bros dimana tinggal 5 menit berjalan, sudah sampai ke jalan tol. Dengan diantar suami sampai ke mobil sewaan, saya pun berangkat. Trance yang sudah berkumpul di rumah saya pun, bareng menuju depan RS Awal Bros.
Dari perjalanan yang ditempuh hingga melebihi pukul 12 malam, ada sedikit tips yang bisa saya bagikan. Semoga membantu.
1.      Cari referensi dari orang terpercaya tentang jasa sewa mobil. Bagaimana pun, akan lebih nyaman jika sudah ada rekomendasi dari teman terpercaya. Begitu dengan kondisi kendaraan, pastikan dalam kondisi layak jalan.
2.      Bicarakan tarif di depan, begitu juga dengan kelebihan jam sewa. Sehingga terbayang berapa nilai rupiah yang akan dikeluarkan dan tidak bingung ketika pembayaran karena masing-masing pihak memiliki persepsi dan hitungan masing-masing.
3.      Bicarakan pula tentang system pembayaran tol dan total bensin yang dipakai. Ketika itu, sopir memberikan bon pembelian bensin kepada saya, begitu juga bukti pembayaran jalan tol. Sehingga ketika pembayaran, semua diganti oleh saya.
4.      Berikan haknya untuk makan pada jamnya. Menyopir ketika dalam kondisi perut lapar, akan mempengaruhi mood. Dan berdampak pada nyaman tidaknya cara menyopir.

Kamis, 26 November 2015

KOPDAR IIDB itu SANTAI TAPI BERGIZI





Masih seputar Floating Market, Lembang, yang nampaknya memang banyak hal yang mengesankan. Kali i

ni akan mengulik tentang saung yang disewakan per jam. Dalam saung tersebut terdapat meja panjang yang bisa menampung 15 orang. Pemandangan yang disajikan menarik, terdapat kolam dan untuk bisa duduk disaung, naik terlebih dahulu beberapa anak tangga yang terbuat dari kayu.
Rukun... IIDBers
IIDB, komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis yang diketuai Roza Rianita dan dibidani Indari Mastuti, sengaja mengadakan kopdar disana. Acara memang santai namun tetap bergizi. Cukup lama juga menunggu berkumpulnya para peserta karena mereka datang dari berbagai penjuru. Ada rombongan Tangerang, rombongan Bandung dan rombongan Jakarta. Sehingga waktu berkumpul pun bisa selisih 1 jam.
Acara seremonial, curhat, berbagi inspirasi dan membahas berbagai kendala yang dialami selama bertugas menjadi pengurus IIDB berlangsung seru. Membahas rencana kerja dan meledakkan ide sambil sesekali mengawasi anak-anak. Karena usia mereka bervariasi, beberapa masih balita sehingga perlu pengawasan lebih di tempat umum yang luas dan banyak air ini.
Salah satu acara adalah penyerahan penghargaan pada pengurus terbaik. Terpilih beberapa nama yang mendapat kenang-kenangan jam dinding hasil karya Roza Rianita yang memang master piecenya handycraft.
Sosis raksasa
O, iya agar bisa nyaman disana, jangan lupa memesan menu yang ada disana. Kami memesan sosis raksasa, yang bisa dimakan rame-rame bahkan bayarnya pun rame-rame alias patungan… hehehe… it’s fine… sing penting rukun.
Selepas acara resmi, para anggota membubarkan diri dengan unik. Saya sendiri sempat ga tau kalau sudah bubar karena mengikuti dua anak laki-laki saya yang berkano ria dan mengitari floating market ini dengan  wajah sumringah.
Jadinya tahu-tahu, teman IIDB sudah ga ada di saung, sedangkan tas saya dibawakan teman. Sebagian yang lain, rombongan Bandung langsung cus ke tempat lain karena terdesak waktu mengingat telah terlanjur berjanji dengan pihak lain untuk berkunjung.
Ya sudahlah, unik.. Jadinya pamitan via HP sajalah… dan masih lanjut lagi petualang di floating market sampai magrib.

TAMAN KELINCI, FLOATING MARKET, LEMBANG, BANDUNG






Sebuah kesan memang membuat rasa yang berbeda di hati. Demikian pula dengan Floating Market, rasanya masih seperti kemarin berkunjung disana. Pasukan ibu-ibu yang tergabung dalam IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis) yang membawa anak-anak juga beberapa mengajak suami untuk berkumpul di Lembang. Mengingat para anggota komunitas ini tersebar di Tangerang, Bandung, Bekasi, Tangerang Selatan namun ingin bertemu dalam suasana yang berbeda. Setelah berbulan-bulan berhubungan via on line melalui grup facebook.
Anak berinteraksi langsung dengan kelinci
Salah satu sudut Floating Market yang menarik adalah Taman Kelinci. Sesuai dengan namanya, taman kelinci merupakan tempat kelinci tinggal. Dipagari sedemikian rupa agar kelinci tidak kabur juga agar pengunjung membeli tiket untuk masuk, hehehe…. Tiket yang dibandrol seharga Rp. 20.000 per orang. Anak-anak juga membayar harga yang sama.
Dalam Taman Kelinci, terdapat rumah kelinci yang rata-rata terbuat dari kayu. Kelinci pun ada yang dilepas dan  ada yang dikandang. Hal ini agar mereka bergantian mendapat makanan dari pegunjung yang berupa wortel segar. Setelah kloter pertama dikeluarkan, diberi makan oleh pengunjung, merasa cukup kenyang maka tak lama kemudian, kloter berikutnya bisa dikeluarkan.
Rombongan kami cukup beruntung karena saat kami masuk, kelinci tersebut dalam kondisi lapar. Sehingga mereka menyantap wortel dengan lahap dan mengikuti arah wortel yang diacung-acungkan oleh pengunjung. Wahana ini cukup mengedukasi, karena anak kecil bisa menyentuh kelinci secara langsung, menggendongnya, mengelusnya dan mengamati dari dekat.
Bagi anak yang sudah bisa dilepas, orang tua bisa mengamati dari luar pagar sedangkan bagi yang masih perlu dituntun dan dibawah 3 tahun, sebaiknya ditemani agar maksimal edukasinya serta lebih aman.
Saat rombonga kami masuk, 1 orang dewasa ikut masuk ke dalam, Trance sebagai wakil dari orang dewasa. Mengasuh kurang lebih 6 anak yang mengejar-ngejar kelinci sambil tertawa ceria. Seolah lupa kalau PR di tas sekolah menunggu mereka untuk dikerjakan.
Pemandangan cukup menarik ketika melihat kelinci yang berlagak cuek ketika diacungi wortel oleh pengunjung cilik. Rupanya… kelinci tersebut kekenyangan….
Semoga Anda bisa mengunjungi tempat mempesona ini.

FLOATING MARKET, LEMBANG, BANDUNG




                Wisata keluarga adalah sebuah penyeimbang dari kepenatan yang dialami ketika menjalankan rutinitas sehari-hari. Bagi anak sekolah, rutinitas berangkat sekolah-les-belajar-ekskul adalah hal yang biasa dilakukan. Menyenangkan memang menuntut ilmu, namun ada kalanya ingin menikmati suasana lain yang fresh dan membangkitkan semangat untuk berkarya lebih baik lagi.
Danau buatan
                Salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah FLOATING MARKET atau pasar apung. Floating market ini berlokasi di Lembang, Bandung. Dimana ketika Anda akan menuju wisata Tangkuban Perahu, Anda akan melaluinya sehingga akan bisa meluangkan waktu sebentar untuk menengoknya. Walaupun ada kemungkinan Anda tidak akan cukup “sebentar” untuk berhenti di situ. Karena pesonanya akan membuat Anda berpikir, sayang untuk dilewatkan.
                Panoramanya yang indah dan bersih, danau buatan yang terawat, taman yang tertata rapi, saung yang tersedia dengan berbagai ukuran, aneka wahana seperti taman kelinci, taman miniature kereta api, lokomotif mini, becak/mobil mini, kano, sampan, kereta air.
Berbagai sajian kuliner juga disajikan di pasar apung, mirip di floating marketnya Thailand. Pembelian dengan menggunakan koin, sehingga menukar cash ke kasir terlebih dahulu dengan koin yang digunakan untuk pembayaran makanan atau minuman yang dikehendaki.
Floating Market, Lembang merupakan tempat wisata yang terbilang murah meriah. Karena disini Anda bisa menyesuaikan budget, bisa dibuat hemat namun bisa pula dibuat berlebih. Tiket masuk yang terjangkau Rp. 10.000 per orang (ketika kunjungan penulis ke sana) dengan parkiran yang luas dan tanpa ada batas waktu kunjungan (hingga tutup) membuat rasa puas menghinggapi pengunjung.
Tersedia banyak saung yang berbayar maupun tidak berbayar. Yang tidak berbayar saungnya kecil sedangkan yang berbayar, cukup luas sehingga memungkinkan pula untuk kopdar komunitas. Seperti yang dialami penulis dengan komunitas IIDB, Ibu-Ibu Doyan Bisnis, komunitas wanita berbasis grup facebook. Menyempatkan kopdar di salah satu saung Floating Market bersama keluarga sambil bersinergi positif.
Untuk menyeberang antar lokasi, terdapat jasa penyeberangan perahu mini dengan biaya
Perahu penyeberangan
 Rp. 1,000 per orang. Hal ini cukup menarik karena beberapa pengunjung memanfaatkan jasa penyeberangan ini bak wahana. Dengan membayar Rp. 6.000, anak sudah mondar mandir dengan perahu ini dengan jarak tempuh cukup jauh hingga perahu penyeberangan berbelok sehingga menghalangi pandangan mata. Walau kad
ang sport jantung juga jika ada anak lain dalam perahu yang terbilang aktif bergerak.
Jika lapar, beralih ke pasar apung yang menyediakan aneka makanan dan minuman yang menggugah selera. Penjualnya berada di perahu/sampan yang ditambatkan di pinggir dermaga. Berderet dan dibayar dengan koin. Menu yang ditawarkan diantaranya martabak mini, tahu lembang, kentang goreng twister, ice cream, ketan bakar, siomay, ikan bakar, sate dan masih banyak lagi.
Udara dingin lembang setia menemani apalagi ketika sore, kabut kerap menyapa pengunjung, membuat suasana yang berbeda. Berkesan, berkesan dan sangat berkesan. Silakan Anda mengunjungi Floating Market, Lembang, Bandung. InsyaaAllah, anggota keluarga akan merasa fun dan katakan Indonesia memang cantik.