Senin, 07 Desember 2015

Menorehkan sulam pita dalam tempat tissue

Sulam pita adalah keterampilan tangan yang tidak bisa secara instan dipelajari. Walau untuk beberapa orang yang memiliki kelebihan atau bakat lahir, ini terlihat mudah, namun tetap ada step by step yang hendaknya dipelajari.

Berawal dari belajar spider rose dari mbak Soffi, seorang teman di Karawang, maka saya mulai berproses dalam menyulam pita. Tidak mudah tentunya menyulam bagi orang awam seperti saya. Karena setiap pita memiliki karakteristik tersendiri. Yang ditentukan warna, bahan, ukuran. Dimana hasilnya akan berbeda walau perlakuannya sama.

Bulan demi bulan berlalu, lama-lama paham juga tentang si pita. Dia akan indah ketika diperlakukan seperti apa (baca : memakai teknik apa). Dan akhirnya mencoba berbagai macam motif dan teknik yang dipadu padankan.

Salah satunya adalah tempat tissue besar ini. Dua buah bunga besar menjadi centernya dengan hiasan tangkai dan daun. Walau terlihat sederhana namun ada banyak teknik yang digunakan. Dan tentu saja, menghadirkan mood dalam pengerjaannya.

Semoga kreasi ini bisa mempercantik ruangan Anda, jika menginginkan silakan kunjungi nikiapik.com

OUTLINE (dulu), BARU BUKU





            Sebuah buku terdiri dari rangkaian bab, kalimat, kata dan huruf. Dimana untuk membuat sebuah buku, membutuhkan puluhan lembar rangkaian huruf. Dan ini tentunya membutuhkan sebuah usaha ekstra keras untuk mewujudkannya. Karena ketika seseorang menulis buku, maka akan banyak hal yang perlu dipahami. Diantaranya adalah siapa pembacanya, materinya seperti apa, apa yang akan dibahas per bab, siapa narasumbernya, apa referensinya, manfaat apa yang bisa pembaca dapatkan dan apakah buku ini mengandung SARA atau tidak.
            Pengalaman pertama menulis buku cukup membuat kaget karena dalam waktu sebulan, diharuskan menulis 120 halaman. Doeng…. Jumlah yang cukup banyak bagiku saat itu. Padahal aku biasa ikut lomba antologi yang berkisar 3 sampai 5 halaman, itu pun waktunya longgar. Sehingga bongkar pasang kalimat dan mencari ide lebih leluasa.
            Tapi kepanikan itu tertolong dengan adanya outline yang sudah aku buat dan di acc oleh penerbit Gramedia. Dalam outline tersebut, formatnya seperti sebuah daftar isi tapi dengan penjabaran yang spesifik sehingga cukup memandu arah tulisan walau masih harus gedebag gedebug mencari referensi dan narasumber. Serta mengeluarkan ide-ide dadakan yang muncul dan ditulis dengan huruf sekedarnya karena jika tidak buru-buru ditulis, ide itu biasanya akan menguap dan dalam hitungan detik suka lupa, ide apa ya tadi?
            Dalam outline juga dijabarkan siapa target pembaca (usia berapa, profesi apa), gaya tulisan yang dipakai seperti apa (untuk pembaca anak, remaja dan dewasa tentunya berbeda gaya bahasanya), serta kelebihan buku seperti apa. Juga synopsis dari buku itu sendiri. Dari synopsis akan tergambar secara keseluruhan bentuk jadi buku.
            Jadi ada baiknya jika Anda ingin menulis buku, buatlah outline terlebih dahulu agar focus dan tidak meleber kemana-mana.



KOK BEDA YA SAMA KAKAKNYA ??




            Bunda, pernah ga sih kita bingung, kenapa adiknya berbeda sama si kakak? Kakaknya jago main bola dan gemar lari-lari , kok adiknya lebih pendiam? Terus adiknya cepat banget paham dan betah ngutak-atik gadget, kok kakaknya cool aja?

            Memang, mengawasi dan mengamati buah hati memang seru. Apalagi ketika mereka semakin besar, makin terlihat begitu banyak potensi yang dikeluarkan oleh mereka. Makin terlihat begitu banyak perbedaan baik dari segi emosional juga dari segi skill bawaan yang mereka miliki.

.             Ketika buah hati menginjak bangku sekolah, perbedaan ini pun turut terlihat bahkan sangat nyata. Yaitu tentang cara belajar mereka. Ada buah hati dapat menangkap pelajaran dengan mudah melalui audio, ada yang dengan visual bahkan ada yang nyeleneh. Bahkan akan terlihat ada kecondongan mata pelajaran apa yang disukai dan dikuasai. Dan pelajaran apa yang membuat mereka bête. 

            Untuk itu, alangkah baiknya untuk mengenali buah hati secara personal. Bahwa mereka memang tidak sama. Dua pribadi yang berbeda yang unik dan berkarakter serta memiliki skill masing-masing. Dimana skill tersebut apabila diasah dengan tepat dan kita beri ruang bagi mereka untuk mengembangkannya, yakinlah ini bisa menjadi modal ketika mereka besar kelak.
            Dan adakalanya kakak – adik itu ternyata saling melengkapi.

Kamis, 03 Desember 2015

Ide Dalam Menulis





                Menemukan sebuah ide dalam menulis merupakan hal yang unik. Ada yang bilang mudah, ada yang bilang susah bahkan ada yang masih bingung darimana datangnya ide. Padahal ide itu melimpah ruah. Apalagi bagi Anda yang telah memiliki usia diatas 20 tahun, dimana telah mengalami masa balita, anak-anak, remaja dan dewasa. Banyak peristiwa yang telah Anda lewati. Dan tahukah Anda? Itu bisa menjadi sebuah ide untuk menulis.

            Ingatkah ketika masa remaja, sebagian dari kita, ketika galau, bingung, bersuka ria dan meledakkan perasaan dituangkan melalui buku harian? Mungkin sekarang buku harian tidak begitu popular karena ada berbagai media social yang siap menerima unek-unek yang ditulis. Akan tetapi, saya masih yakin kalau masih ada yang setia menulis buku harian karena lebih privasi dan meninggalkan lembaran-lembaran kertas yang bersejarah.

            Menulis buku harian ibarat menulis sebuah cerita. Tanpa sadar, Anda telah MENULIS. Dan idenya darimana? Dari pengalaman pribadi. Mungkin hanya beberapa alinea sekali menulis, namun jika dikembangkan dan ditambah pemanis ini itu, akan bisa menjadi berlembar-lembar tulisan.

            Apalagi jika Anda memiliki ilmu yang luas, kemampuan analisis, bisa membaca situasi dan suka mengamati lingkungan (dalam arti positif), tentu makin kaya lagi ide yang bisa Anda kembangkan. 

            Contohnya ketika Anda berlibur dengan keluarga ke sebuah obyek wisata, Taman Safari misalnya. Anda bisa menuliskan banyak dal dalam peristiwa itu. Dianataranya adalah :
1.      Tips mempersiapkan liburan
2.      Menyiapkan bekal untuk piknik keluarga
3.      Koleksi hewan buas di Taman Safari
4.      Membuat piknik tidak membosankan
5.      Yuk nabung buat liburan
6.      ……
Banyak bukan alternative ide menulis yang bisa dikembangkan???
            Yukkk ah menulis… Menulis itu mudah jika Anda menikmatinya.