Desain grafis adalah
sesuatu yang sudah menjadi kebutuhan dalam era kini. Dimana banyak media online
dan offline yang membutuhkan proses tersebut agar dapat menyampaikan pesan
untuk target marketnya. Kemampuan tersebut bisa dibilang gampang-gampang susah karena
memang melibatkan seni dan keterampilan serta jam terbang. Bisa jadi yang sudah
ikut kursus, tidak bisa mahir karena kurang berlatih atau mentok ketika mencoba
dan ujung-ujungnya ditinggalkan.
Saya termasuk
yang tidak terlalu jago dalam bidang desain grafis tapi ingin banget bisa,
penasaran banget dengan dunia ini. Dari banyak cara untuk menghadirkan tampilan
desain yang cantik seperti adobe illustrator, corel draw, photoshop, semuanya
saya hanya bisa membuka di awal dan basicnya, selanjutnya bisa ditebak.
Tapi saya ngotot
pengen bisa, walau ga canggih setidaknya ketika online bisa bikin flier
sendiri, bisa bikin kata-kata ber-back ground cantik. Ya sudahlah, saya mulai
menekuni power point saja. Awalnya memang masih sederhana, karena kurangnya
keberanian dan kenekatan dalam mencoba. Lama-lama setelah belajar dari tutorial
di youtube, mulai bisa bervariasi. Bereslah urusan flier untuk dunia online.
Terus step
selanjutnya, gayanya mendesain sendiri karena ingin irit biar ga bayar ongkos
desain. Waktu itu mau nge-prit di art carton yang selembar 10.000 dalam jumlah
sedikit. Rugi dong kalau kena charge jasa desain 30.000 hehehe. Nekat lah bawa
hasil desain ke printing. Dan hasilnya burem. Karena memang belum bisa nge-save
dengan benar dan ga paham ukuran. Tapi saat itu, pegawainya bilang, kalau ada
aslinya di power point, masih bisa tertolong. Ya sudahlah, karena memburu waktu
maka burem-burem jadilah.
Kalimat pegawai
tadi, ternyata mengendap di memoriku. Kunjungan selanjutnya dengan hajat yang
sama mau cetak voucher dan mau irit, aku nge-desain sendiri dengan power point.
Tapi kali ini bawa netbook sekalian. Pikirku, semua data foto-foto ada disitu
dan masih asli desainnya, jadi semoga tertolonglah misiku.
Wow,
subhanallah, berhasil. Mas pegawai ngesave dari netbookku pakai usb dan
dipindahin ke komputernya. Masih bisa dipreteli dan diutak atik ornamennya.
(Maaf kalau istilahnya ga kece, maklumlah emak-emak). Missi sukses.
Pengalaman
selanjutnya, ketika pesan brosur online. Lagi-lagi pihak printing bilang kalau
desain sederhana bisa free ongkos desain. Jadi tantangan dech. Ya udah, saya
akan bikin desain sederhana untuk contoh, pakai power point lagi dong. Lalu
tinggal kirim fotonya ke printing. Hal ini sekaligus memudahkan komunikasi
dalam membuat desain. Jadi lebih enak untuk kedua belah pihak. Dan oleh pihak
printing, tentunya desainku ga dipakai tapi mereka membuat desain baru sesuai
standar tapi dengan contoh desainku. Beberapa kali revisi kecil dilakukan dan
akhirnya, jadilah brosur syantikkk nikiapik.com.