Deg-degan
ketika memasuki sebuah toko buku, melangkah dengan semangat campur malu-malu
dan sebungkah harapan, menuju pada rak dimana buku yang ditulis berada dalam
penggolongannya. Sambil melirik ke jejeran buku new realese, siapa tahu ikut
berjejer disitu.
Hal
ini bisa saja dialami oleh salah seorang penulis ketika bukunya dikabarkan
terbit dan sudah terpajang di rak buku, terutama toko buku berskala nasional,
seperti Gramedia. Apalagi sesaat sebelumnya telah mengintip pada layar komputer
di toko buku tersebut dan telah mendapati namanya dan judul bukunya tertera
disana. Namun saat itu buku belum tersedia, bahkan royalty pun terkadang sudah
diterima walau bukti terbit belum diterima.
Berapakah
jarak antara selesainya naskah hingga terbit sebagai sebuah buku?
Pertanyaan
ini tidak bisa dijawab dengan satu atau dua kata, karena banyak sekali factor yang
mempengaruhinya, diantaranya adalah :
Pembelian secara online melalui gramedia.com |
1. Kualitas
naskah
Naskah yang dihasilkan
oleh seorang penulis memiliki kualitas yang berbeda-beda. Dari gaya bahasa,
kerapian dalam pengetikannya, tema yang diusung, isi serta data dan fakta.
Semua itu tergantung kembali dari “apa” yang ditulis, karya fiksi ataukah non
fiksi.
Jika kualitas
naskah masih perlu banyak perbaikan, maka proses editing dan revisi akan
berpengaruh.
2. Proses
revisi
Proses revisi
biasanya terjadi beberapa kali atau bahkan tidak ada proses revisi sama sekali
jika memang kualitas naskah sudah sesuai antara keinginan penerbit dan penulis.
Revisi pada dasarnya akan lebih mudah jika penulisnya adalah tunggal atau solo
namun akan memakan waktu cukup panjang jika ditulis secara
bersama-sama/antologi. Karena walau bagaimana pun, naskah tersebut akan
dikembalikan dahulu kepada penulisnya masing-masing. Dan perlu waktu lagi untuk
mengeceknya. Pada buku antologi, pada umumnya ada satu coordinator yang akan
mengumpulkan, menyusun, mengedit dan menyelaraskan naskah para kontributornya.
Salah satu karya kontributor storycake Kekuatan Doa |
3. Kesibukan
penerbit
Setiap penerbit
memiliki kesibukan dan jam terbit buku yang berbeda. Jika antrian panjang, maka
penulis hendaknya bersabar, bagaimanapun buku yang diterbitkan apalagi oleh
penerbit yang berkualitas maka akan lebih detail. Sementara karyawan mereka
juga terbatas.
4. Timing
yang tepat
Penerbit memiliki
pertimbangan tersendiri tentang kapan buku akan diterbitkan, pada umumnya akan
memperhatikan moment yang tepat. Seperti storycake for your life : Kekuatan
Doa, yang diterbitkan pada bulan ramadhan 1437 H. Moment yang dipilih karena
bulan suci ini memang saat yang tepat untuk lebih mendekatkan diri pada Sang
Pencipta yang Maha Pengabul Doa.
Storycake Kekuatan Doa dan Mompreneur, berbeda dalam lama penerbitan |
Lalu,
berapa rata-rata waktu untuk menerbitkan buku?
Hmm.. bisa 6 bulan, bisa 1 tahun,
bisa 2 tahun, bisa 3 tahun… ada yang punya pengalaman lain? Bahkan buku solo
saya yang perkiraan akan terbit menjadi buku ke-2, ternyata menjadi buku solo
ke-5. Jadi, untuk waktu terbit, perlu kesabaran ekstra dan kepercayaan tinggi
pada penerbit. Untuk itu, pintar-pintarlah dalam memilih penerbit, agar kita
aman dan nyaman menitipkan naskah.