Sejak saya menikah di
bulan Agustus tahun 2006, saya berpikir bahwa tidak akan selamanya saya menjadi
wanita karier. Saya harus berusaha untuk menjadi ibu yang baik di rumah,
mengurus anak-anak dan suami dengan tangan saya sendiri.
Apalagi jauhnya jarak
ke tempat kerja saya di bilangan Jakarta Selatan, sedangkan rumah saya di
Bekasi, membuat saya harus berangkat pagi-pagi sekali mendahului suami saya.
Begitupun juga ketika pulang kerja, suami saya yang lebih dahulu sampai rumah.
Bahkan setelah itu harus menjemput saya di terminal
Pengalaman saya
keguguran di bulan kedua pernikahan saya, membuat saya semakin bertekad untuk
berhenti bekerja. Namun saya harus memikirkan lagi apa yang akan saya kerjakan
di rumah. Mengingat saya belum ada anak saat itu dan kebiasaan saya yang sudah
bekerja sejak sekolah, pasti akan sangat membosankan ketika tiba-tiba saya
harus menganggur di rumah.
Di bulan Februari saya resign dibarengi dengan kehamilan saya. Sejak itu saya full di rumah mengurus suami dan menjaga
kehamilan saya.
Akhirnya saya memutuskan
untuk berjualan online. Dengan fasilitas yang disediakan suami, saya memulai
jualan herbal dengan modal hanya 300 ribu rupiah. Diselingi dengan menulis
naskah di beberapa media dan beberapa dimuat dengan honor yang lumayan. Namun
kegiatan tulis menulis sempat terhenti karena ketidak fokusan saya karena
kehamilan saya yang saat itu sangat payah. Bisnis online pun sempat terhenti
karena saya harus melahirkan.
Pasca melahirkan di
akhir 2007, saya memulai lagi. Dengan dibantu suami, usaha online saya
berkembang dari jualan herbal, merambah ke bisnis Tupperware, perlengkapan
bayi, busana muslim anak dan dewasa hingga sekarang ini.
Setiap harinya saya
mengirim minimal ke 5 kota besar di Indonesia. Meskipun tidak besar namun
bisnis saya lancar selama enam tahun belakangan ini. Bisnis yang saya jalani
ini tidak bersifat ngoyo. Saya tetap
mendahulukan dalam mengurus rumah tangga. Karena di samping saya memang
berjualan hanya untuk mencari kegiatan, suami saya pun masih mempunyai
penghasilan yang cukup untuk kami.
Meskipun niat saya
hanya ‘mengisi waktu luang’, ketika mulai sibuk pun, saya tidak bisa berhenti
dari bisnis ini. Mungkin karena sudah hobi atau malah keasyikan bergelut di
bidang ini. Di tahun 2011, saya merambah ke usaha
gadget dan pulsa elektrik. Untuk hal ini, suami saya juga ikut andil karena
beliau yang mengerti seluk beluk tentang gadget.
Saya juga pernah
mencoba bisnis es jelly yang saya modif sendiri. Dari bahan agar-agar lalu
dimodifikasi menjadi es jelly yang sangat disukai anak-anak. Tanpa pewarna dan
pemanis buatan. Para tetangga menyukainya, karena selain tidak menyebabkan
batuk, Harganya pun sangat murah. Modalnya hanya 30ribu rupiah. Dari modal itu
bisa dibuat minimal 100 buah es Jelly dengan harga 500 per es jelly. Setiap
harinya es jelly yang saya buat bisa terjual habis. Jadi ketika saya menjual
100 buah es jelly, saya bisa meraup keuntungan sekitar 20ribu per hari. Nominal
itu sangat lumayan. Karena berarti dalam satu bulan saya bisa meraup kuntungan
sekitar 600ribu rupiah. Itu jika saya tiap hari berjualan.
Namun seiring dengan
perkembangan usaha online saya dan kesibukan mengurus anak sekolah serta
lahirnya si bungsu, saya berhenti berjualan es. Saya hanya bisa fokus di usaha
online saya.
Dalam menjalankan
bisnis online, saya tidak memerlukan modal yang besar. Tidak memerlukan toko,
membayar pajak, atau menyewa tempat. Saya hanya perlu laptop atau komputer, modem
dengan operator seluler yang mendukung kinerja browsing, serta ponsel dengan kamera kapasitas yang tinggi sehingga
saya tidak memerlukan kamera digital. Ponsel tersebut juga bisa untuk
komunikasi dengan buyer dan supplier, bahkan bisa juga berfungsi sebagai modem.
Sangat mudah
menjalani bisnis online. Kita tinggal mengembangkan jaringan yang bermanfaat
untuk keperluan suplai yang murah, atau menarik customer agar membeli produk
yang kita jual. Selain itu memperbanyak kawan, serta bantuan jika suatu saat
kita memerlukannya. Jika stock sedang
tidak siap di rumah, kita bisa dropship dengan kawan sesama penjual. Selain
kita membantu produknya terjual, kita juga terbantu dengan keuntungan.
Apalagi, di tahun
2013, saya bergabung dengan Ibu-ibu Doyan Bisnis (IIDB) sehingga saya bisa
memperbanyak kawan untuk saling share
soal bisnis. Mengembangkan jaringan dan customer. Di Fanpage Buku Inspiratif Indonesia yang merupakan rumah bisnis bagi
mbak Ari Kurnia juga banyak info atau tips-tips yang berkaitan dengan bisnis. Silahkan
meluncur ke sana, dijamin Anda akan temukan banyak manfaatnya.
Untuk para ibu di
rumah, bisa mencoba usaha online ini, karena selain kita mempunyai waktu yang fleksibel,
kita juga tetap bisa mengurus anak dan tetap dekat dengan keluarga. Dan yang
terpenting, kita bisa mempunyai uang jajan tambahan. Jadi tidak melulu meminta
suami jika keinginan belanja kita sedang menggila. [Nn]
131013
Pagi yang cerah
sumber :
http://dunianuuna.blogspot.com/2013/10/bisnis-online-bisnis-para-ibu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar