Banyak
kegalauan yang dilontarkan oleh seorang ibu ketika melihat sang buah hati belum
bisa berjalan, sementara teman-teman sebayanya sudah mampu berjalan lancar
bahkan berlari. Mereka bertanya-tanya, kenapa dengan anak ini? Ada yang
salahkah? Atau aku harus bagaimana agar dia bisa cepat berjalan?
Ibu…
Tidak
perlu terlalu risau, yang perlu dilakukan adalah menenangkan diri dulu, karena
ketika kita panik maka logika tidak akan jalan. Simpanan ilmu tidak akan
mengalir, alih-alih dapat solusi, yang ada juga tambah galau dan ga karu-karuan
rasa di hati.
Setelah tenang, mulailah mengumpulkan data dan
fakta. Amati perkembangan anak, bagaimana pola makannya, pola tidurnya,
cukupkah asupan gizi dan kebutuhan tidurnya. Bagaimana stimulasi kita sebagai
orang tua. Apakah dia pernah terjatuh, cidera atau mengalami trauma?
Setelah tenang,
mulailah memberi kesempatan pada anak untuk menyiapkan diri berjalan. Untuk
berjalan, beberapa hal ini perlu Ibu cermati :
1.
Kepercayaan diri anak
Ketika sudah yakin maka dengan sendirinya dorongan
untuk berjalan akan menimbulkan perilaku. Untuk itu, Ibu jangan terlampau
khawatir dengan anak dengan menunjukkkan ekspresi yang berlebihan dan
menakut-nakuti anak. Walau anak belum bisa bicara lengkap, namun mereka sudah
bisa mencerna kalimat.
2.
Besarkan hati anak
Anak perlu disupport. Sedikit pujian boleh, asal tidak
berlebihan. Dengan demikian mereka lebih meningkat lagi kepercayaan dirinya.
Janganlah dilontarkan kalimat yang membuatnya
menciut dan merasa memiliki banyak kesalahan.
3.
Penjagaan berjarak
Maksud penjagaan berjarak adalah, silakan dijaga namun
jangan berlebihan. Anak pada dasarnya bisa mengira-ngira gerakan apa yang
membahayakan dan akan belajar dari pengalaman. Percayalah, mereka pembelajar
yang tangguh dan cepat. Ibu menolong sekiranya sudah membahayakan dan perlu
campur tangan Ibu saja.
4.
Pikirkan alat bantu
Baby walker adalah alat bantu yang kerap dipakai.
Sebenarnya tanpa baby walker pun mereka akan bisa berjalan sendiri. Tapi jika
menghendaki memakai baby walker pun tidak masalah, hanya saja jangan terlalu
lama dan tergantung, sesekali saja agar anak juga merasakan jatuh bangunnya
ketika berusaha mengokohkan kuda-kuda.
5.
Amati kokohnya kuda-kuda
Kuda-kuda atau kondisi berdiri dengan tegak dan tenang
adalah sikap yang perlu dimiliki oleh seorang anak untuk melangkah. Jika sudah
kokoh maka anak akan berusaha untuk melangkah, 1, 2, 3 langkah. Beberapa anak
akan istirahat dengan duduk sejenak, kemudian melangkah lagi. Begitu seterusnya
hingga tak terasa sudah berpuluh langkah dia jalani.
6.
Usia anak berjalan.
Usia tidak berlaku mutlak, karena setiap anak memiliki kekhasan
sendiri. Dari 11 bulan, sudah ada yang bisa berjalan. Hingga usia 1,5 tahun
pun, ada yang baru bisa berjalan.
Sederhana
bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar