Ketika ruangan di rumah menjadi lebih cantik karena penataan seperti yang diinginkan, tentunya akan membuat semakin betah di rumah.Ada banyak cara untuk menata dan mempercantik ruang, diantaranya dengan memasang hoop art di dinding.
Hoop art adalah sebuah karya seni menggunakan pemidangan sebagai figuranya. Hoop art bisa dengan menghadirkan sulam pita, sulam benang, aplikasi katun atau jenis karya seni lainnya. Dengan hoop art, maka akan bisa langsung ditempel di dinding pada paku ukuran kecil, jadi tidak perlu mengeluarkan budget lagi untuk membeli figura.
Sulam pita adalah bentuk karya seni yang saya pilih untuk hoop art. Liukan pitanya menimbulkan pesona tersendiri. Mawar saya pilih karena masih mewakili kemewahan bentuk. Serasa lebih memberi pesona dan hmm.. susah juga ya untuk mengatakannya.
Sudah lama saya ingin mewujudkannya, dari awal mencoba sulam pita besar beberapa tahun lalu. Nampaknya memang baru kali ini bisa terwujud, karena memerlukan waktu untuk melemaskan jari di bidang sulam pita.
Hope u like it.
Selamat datang... Blog ini isinya campur-campur yach.. ada kepenulisan, buku, craft, cooking, kid Kenapa begitu? Soalnya yang saya posting seputaran kehidupan ibu-ibu, jadi ya gini, campur-campur dech Moga bermanfaat dan membawa hikmah
Jumat, 24 Februari 2017
Jumat, 10 Februari 2017
KOPDAR SEBAGAI ME TIME PARA IBU
Tugas ibu yang utama adalah focus
pada menjaga bentengnya dan keluarga
yang ada didalamnya. Rutinitas seperti mengasuh anak, memasak, membersihkan
rumah adalah hal rutin dilakukan. Bagi yang berprofesi sebagai wanita karier
pun, tetap memiliki tugas yang sama hanya saja, akan didelegasikan pada
asistennya.
Rutinitas rumah tangga memang hal
yang terkadang memerangkap para ibu, karena melakukan hal yang sama dan
diulang-ulang. Beberapa ibu akan merasakan kejenuhan apalagi jika ada potensi
dirinya yang tidak tersalurkan. Untuk menghilangkan kejenuhan itu, membutuhkan
me time.
Kopdar atau kopi darat adalah sebuah
event yang dikonsep untuk mempertemukan para ibu agar dapat saling mengenal,
berbagi manfaat dan belajar hal baru. Dengan demikian apa yang ada dalam
benaknya, potensinya dan keinginannya akan dapat dikeluarkan seiring dengan
mencairnya suasana dan tema yang sesuai.
IIDB dan IIDN, sebagai komunitas
yang beranggotakan para ibu, kini dinaungi oleh komunitas Emak Pintar, pada
tanggal 5 Februari 2017 mengadakan kopdar. Tema yang diusung adalah menulis
artikel dari nol, yang dibawakan oleh Ari Kurnia. Kopdar ini berlokasi di Bakso
D Boss, Jalan Maulana Yusuf no 17, Tangerang. Alasan pemilihan lokasi adalah
lokasi yang mudah dijangkau dari berbagai arah sehingga diharapkan para peserta
tidak mengalami kesulitan menuju tempat kopdar. Disamping itu, tersedia meeting
room yang memadai untuk kopdar bermateri menulis seperti ini.
Acara berlangsung dari jam 1 siang
hingga jam 4 sore. Materi dasar yang disampaikan dengan gaya sharing serta komunikasi
dua arah cukup menghidupkan suasana dan membangun keingin tahuan peserta, serta
membangunkan peserta bahwa mereka pada dasarnya bisa menulis artikel dan betapa
banyak pengalaman peserta yang bisa dijadikan bahan artikel.
Dua lembar kertas yang memancing
peserta untuk menulis pun menjadi bagian dari kopdar ini. Suasananya
benar-benar khusuk, berkonsentrasi, mengingatkan jaman ujian di sekolah. Dan
hasilnya dapat terbaca bagaimana mereka sebenarnya, potensi apa yang terpendam
dan apa yang diimpikan.
Dalam kopdar tersebut, terbersit
keinginan peserta untuk membuat buku bersama. Semoga dimudahkan.
TAMAN SAMPING RUMAH
Taman
samping rumah ini begitu berkesan buat saya, kenapa? Karena taman ini
kolaborasi dengan buah hati.
Siang
itu, Adek pulang membawa PR keterampilan tangan yang masih setengah jadi.
Sebuah rumah dari kardus bekas yang telah di cat dan ditempel dengan kertas
origami. Disamping rumah terdapat halaman yang cukup luas dan lingkaran
berwarna biru yang katanya adalah kolam ikan.
Wuih,
sang mama senang sekali melihatnya. Girang. Karena bakal dapat mainan dan
berkreasi dengan anak. Tapi saya tidak ingin turut campur dalam pembuatannya,
sekedar memberi saran.
Tahap awal, Adek membuat pagar yang
mengelilingi rumah. Pagar ini dari sumpit kayu yang dibelah menggunakan pisau
dan dipatahkan. Disusun menyerupai pagar dengan menggunakan lem tembak.
Selanjutnya memikirkan bagaimana
membuat taman. Mikir dan mikir.. Aha.. keingatan punya akuarium kosong yang ada
batu-batuan dan tanaman plastic. Dipasanglah tanaman plastic dan batu-batuan
tersebut untuk kolam dan jalan setapak.
Terus, apa lagi ya?
Keidean untuk memberinya lampu.
Lampu ini memang sudah ada, dan memang asli bikinan Adek. Dipasanglah lampu
ini dibawah atap, menyinari taman samping rumah. Baterainya disembunyikan di
dalam rumah.
Langganan:
Postingan (Atom)