Senin, 07 Desember 2015

OUTLINE (dulu), BARU BUKU





            Sebuah buku terdiri dari rangkaian bab, kalimat, kata dan huruf. Dimana untuk membuat sebuah buku, membutuhkan puluhan lembar rangkaian huruf. Dan ini tentunya membutuhkan sebuah usaha ekstra keras untuk mewujudkannya. Karena ketika seseorang menulis buku, maka akan banyak hal yang perlu dipahami. Diantaranya adalah siapa pembacanya, materinya seperti apa, apa yang akan dibahas per bab, siapa narasumbernya, apa referensinya, manfaat apa yang bisa pembaca dapatkan dan apakah buku ini mengandung SARA atau tidak.
            Pengalaman pertama menulis buku cukup membuat kaget karena dalam waktu sebulan, diharuskan menulis 120 halaman. Doeng…. Jumlah yang cukup banyak bagiku saat itu. Padahal aku biasa ikut lomba antologi yang berkisar 3 sampai 5 halaman, itu pun waktunya longgar. Sehingga bongkar pasang kalimat dan mencari ide lebih leluasa.
            Tapi kepanikan itu tertolong dengan adanya outline yang sudah aku buat dan di acc oleh penerbit Gramedia. Dalam outline tersebut, formatnya seperti sebuah daftar isi tapi dengan penjabaran yang spesifik sehingga cukup memandu arah tulisan walau masih harus gedebag gedebug mencari referensi dan narasumber. Serta mengeluarkan ide-ide dadakan yang muncul dan ditulis dengan huruf sekedarnya karena jika tidak buru-buru ditulis, ide itu biasanya akan menguap dan dalam hitungan detik suka lupa, ide apa ya tadi?
            Dalam outline juga dijabarkan siapa target pembaca (usia berapa, profesi apa), gaya tulisan yang dipakai seperti apa (untuk pembaca anak, remaja dan dewasa tentunya berbeda gaya bahasanya), serta kelebihan buku seperti apa. Juga synopsis dari buku itu sendiri. Dari synopsis akan tergambar secara keseluruhan bentuk jadi buku.
            Jadi ada baiknya jika Anda ingin menulis buku, buatlah outline terlebih dahulu agar focus dan tidak meleber kemana-mana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar