Rabu, 29 Agustus 2012

3 M, 3 M dan 3 M


Kepanjangan dari 3 M pertama adalah Menulis, Menulis dan Menulis. Ini adalah salah satu cara untuk menjadi seorang penulis. Yaitu berdisiplin untuk menulis, “memaksa” diri untuk menuangkan ide dan melatih jari serta merangkai kalimat indah dalam sebuah “kertas”.
Semakin banyak berlatih, maka hasil yang dihasilkan semakin bagus. Apalagi jika dalam menulis tersebut sudah merasa terhanyut dan serasa berada dalam “alam lain”. Meskipun kadang sering ditemukan salah ketik, tabrak aja deh, teruskan menulisnya.. yang penting apa yang ada dalam diri dan pikiran semua tercurah dengan tuntas. Sehingga tanpa sadar, berlembar-lembar karya telah dihasilkan. Dan tidak sedikit yang terbengong-bengong ketika membaca ulang dan bergumam,”Emang ini yang menulis aku ya?”
Potensi menulis kerap kali terpendam. Untuk mengeluarkannya memang dengan menulis dan menghayati apa yang ditulisnya. Cara setiap orang berbeda-beda. Ada yang suka menulis di keheningan, mendengarkan music mellow yellow, menulis sambil menyiapkan kopi, snack dan sederet proses kreatif lainnya yang bisa menemani proses menulis itu sendiri.
Fine fine aja sih.. Just do it. Pilih cara yang kau suka. Yang terpenting, cara itu bisa memancing dirimu untuk menulis. Dan pada akhirnya, orang akan menemukan caranya tersendiri untuk meramu cara yang tercepat, ternyaman dan ter.. ter.. lainnya. Dimana cara itu akan muncul dengan sendirinya. Karena berhubungan dengan passion.
Saya sendiri tidak setiap hari menulis. Ada kalanya saya merasa “capek” menulis. Karena kebanyakan karya saya adalah non fiksi (bisnis). Dimana menulisnya tidak menggunakan imajinasi melainkan merangkaikan fakta dan merumuskannya sesuai dengan idealism saya.
Apalagi ketika menyelesaikan satu buku bisnis. Dalam sebulan, rata-rata 120 halaman yang harus saya tulis. Disamping kesibukan saya sebagai seorang ibu yang mengatur rumah tangga tanpa pembantu, mengantar jemput anak sekolah dan les, menjalankan rutinitas bekerja paruh waktu, mengawasi belajar anak-anak, malamnya fokus mengejar deadline dan menjalankan online shop saya.
Rasanya kepala penuh ketika selesai menulis satu buku. Sejenak saya tidak menyentuh netbook saya. Hingga beberapa hari, saya “mengistirahatkan” diri dari menulis. Rileks sejenak, menjalankan hobi, sedikit semau gue dan menjalankan hal-hal yang ringan.
Ketika sudah rileks. Mulailah saya mengisi kembali “bahan bakar” menulis saya yang telah terkuras dan tertuang dalam satu buku. Bagaimana kiat saya? Menjalankan 3 M yang lain. Yaitu MEMBACA, MEMBACA dan MEMBACA. Dan satu lagi 3M saya : MELIHAT, MELIHAT dan MELIHAT.
Mengapa harus Membaca, Membaca dan Membaca? Kalau ini sih, rasanya semua orang sudah tahu ya? Tapi ga mengapa kok kalau diulas lagi. Karena dengan membaca akan mendapat sejuta ilmu. Sejuta kata-kata baru, puluhan juta kalimat indah dan inspirasi baru. Rasanya fresh lagi deh kalau sudah membaca. Serasa memiliki amunisi baru dan siap tempur untuk membuat buku baru lagi.
Membaca lebih bagus kalau bervariasi. Dari aneka jenis bacaan dan aneka jenis media. Karena masing-masing memiliki ciri khas sendiri, sensasi tersendiri dan hal unik sendiri. Terkadang insting sudah jalan sendiri. Pernah saya merasa sangat terdorong untuk membaca dan mengoleksi sebuah tabloid. Hingga beberapa eksemplar saya beli dalam rentang waktu 3 bulan. Ternyata, saya akan menulis buku dengan bahan-bahan yang ada dalam tabloid tersebut.
Bagaimana dengan Melihat, Melihat dan Melihat? Melihat apa yang dimaksud? Melihat disini berarti peka terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita. Mengamatinya, menarik garis besar, memahaminya dan mengambil hikmah dari segala peristiwa yang menarik. Hal ini akan memperkaya tulisan. Tidak monoton dan lebih bernyawa.
Melihat juga membuat hati lebih peka. Lebih manusiawi dan menjadikan ajang untuk introspeksi diri. Melihat adalah cara belajar yang efektif dan gratis. Selama masih dalam kacamata positif thinking dan diniatkan untuk belajar maka akan memperoleh sejuta hikmah dari proses melihat.
Semoga 3M, 3M dan 3M ini bisa membantu dalam membuat sebuah tulisan atau buku. Memperkaya perbendaharaan kata, menambah ilmu dan lebih inspiratif. Dan tentu saja, sesuai dengan style Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar