Senin, 27 Agustus 2012

BISNIS ANAK


Anak berbisnis? Terlalu prematur ga sih? Terlalu kejam ga sih?
Pertanyaan itu kerap mampir di telinga saya. Saya hanya tersenyum. Berbisnis sepertinya memang sesuatu yang menyeramkan bagi anak-anak dan rumit. Namun, ada banyak hal menarik untuk dipelajari dalam bisnis yang dikemas untuk anak-anak.

Anak sulung saya, kelas 4 SD dan adikknya kelas 1 SD, mulai saya ajarkan untuk menjalankan bisnis sederhana. Karena tujuan saya adalah mengenalkan mereka tentang UANG agar mereka melek finansial, tidak terpesona dengan KEHEBATAN UANG, dapat MENGENDALIKAN UANG dan tentu saja terhindar dari perilaku KONSUMTIF (kalo ditulis disini, manfaat berbisnis banyakkk sekali).

Uang seratus ribu rupiah, jika diberikan pada beberapa orang yang berbeda, hasilnya akan berbeda pula. Tergantung kesiapan mereka dalam memandang arti uang. Si A yang hobi ngenet dan main game online, langsung saja berlari ke warnet dan memuaskan keinginannya. Si B, yang suka membeli aneka mainan, langsung berlari ke toko mainan. Dan menghabiskan rupiah tersebut.

Untuk itu perlu mendidik anak sedini mungkin dan mengajarkan mereka bagaimana memanfaatkan uang dan mengendalikan. Jangan sampai uang yang mengendalikan kita. Akan sangat berbahaya karena moralitas akan tergadaikan.

Proyek pertama yang kami bikin (saya + Rijal + Adlan) adalah berbisnis ES LILIN SEHAT. Ulasan lengkapnya ada di buku BISNIS UNTUNG DAN BERKAH UNTUK ANAK SEKOLAH, Halaman 170-174, Penerbit KALIL (imprint Gramedia).


Modalnya kecil, Rp.20.000 per anak. Jadi terkumpul Rp.40.000. Anak saya tahu kalau uang tabungan mereka diambil Rp.20.000 untuk modal. Nilai Rp.40.000 cukup untuk membeli sekaleng susu coklat, plastik es lilin dan ATK.

Mulailah proses produksi, sebagai penasehat (cieee.......), saya yang membuat resep standar dan dalam proses pembuatannya saya selipkan alasan, mengapa harus ada resep standar. Mulut saya menerangkan, "untuk sekaleng susu coklat, air matangnya sekian ya. Jaga kebersihan juga, karena menjadi pebisnis itu juga bertanggung jawab terhadap kesehatan pelanggan. Jangan sampai mereka sakit setelah mengonsumsi es lilin kita." Kedua buah hati saya menunggui proses produksi ini di dapur rumah cinta kami.

Dari hal diatas, jika kita jeli, sudah ada beberapa hal yang bisa dipetik :
1. Berbisnis bisa diawali dengan modal kecil
2. Berbisnis makanan dan minuman memerlukan resep standar yang rasanya dari waktu ke waktu adalah sama.
3. Berbisnis makanan dan minuman harus menjaga kebersihan
4. Berbisnis harus dengan HATI, pikirkan keselamatan pelanggan juga.

Jadi deh... puluhan es lilin susu coklat... Masukin ke frezer dan tunggu beberapa saat. Hmm.. ga kalah dengan ice cream kok rasanya..

Bersambung..............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar