Kamis, 20 Oktober 2016

Anak Belajar Berjalan





                Banyak kegalauan yang dilontarkan oleh seorang ibu ketika melihat sang buah hati belum bisa berjalan, sementara teman-teman sebayanya sudah mampu berjalan lancar bahkan berlari. Mereka bertanya-tanya, kenapa dengan anak ini? Ada yang salahkah? Atau aku harus bagaimana agar dia bisa cepat berjalan?

                Ibu…

                Tidak perlu terlalu risau, yang perlu dilakukan adalah menenangkan diri dulu, karena ketika kita panik maka logika tidak akan jalan. Simpanan ilmu tidak akan mengalir, alih-alih dapat solusi, yang ada juga tambah galau dan ga karu-karuan rasa di hati.

 Setelah tenang, mulailah mengumpulkan data dan fakta. Amati perkembangan anak, bagaimana pola makannya, pola tidurnya, cukupkah asupan gizi dan kebutuhan tidurnya. Bagaimana stimulasi kita sebagai orang tua. Apakah dia pernah terjatuh, cidera atau mengalami trauma?

Setelah tenang, mulailah memberi kesempatan pada anak untuk menyiapkan diri berjalan. Untuk berjalan, beberapa hal ini perlu Ibu cermati :
1.       Kepercayaan diri anak
Ketika sudah yakin maka dengan sendirinya dorongan untuk berjalan akan menimbulkan perilaku. Untuk itu, Ibu jangan terlampau khawatir dengan anak dengan menunjukkkan ekspresi yang berlebihan dan menakut-nakuti anak. Walau anak belum bisa bicara lengkap, namun mereka sudah bisa mencerna kalimat.
2.       Besarkan hati anak
Anak perlu disupport. Sedikit pujian boleh, asal tidak berlebihan. Dengan demikian mereka lebih meningkat lagi kepercayaan dirinya. Janganlah dilontarkan kalimat yang membuatnya  menciut dan merasa memiliki banyak kesalahan.
3.       Penjagaan berjarak
Maksud penjagaan berjarak adalah, silakan dijaga namun jangan berlebihan. Anak pada dasarnya bisa mengira-ngira gerakan apa yang membahayakan dan akan belajar dari pengalaman. Percayalah, mereka pembelajar yang tangguh dan cepat. Ibu menolong sekiranya sudah membahayakan dan perlu campur tangan Ibu saja.
4.       Pikirkan alat bantu
Baby walker adalah alat bantu yang kerap dipakai. Sebenarnya tanpa baby walker pun mereka akan bisa berjalan sendiri. Tapi jika menghendaki memakai baby walker pun tidak masalah, hanya saja jangan terlalu lama dan tergantung, sesekali saja agar anak juga merasakan jatuh bangunnya ketika berusaha mengokohkan kuda-kuda.
5.       Amati kokohnya kuda-kuda
Kuda-kuda atau kondisi berdiri dengan tegak dan tenang adalah sikap yang perlu dimiliki oleh seorang anak untuk melangkah. Jika sudah kokoh maka anak akan berusaha untuk melangkah, 1, 2, 3 langkah. Beberapa anak akan istirahat dengan duduk sejenak, kemudian melangkah lagi. Begitu seterusnya hingga tak terasa sudah berpuluh langkah dia jalani.
6.       Usia anak berjalan.
Usia tidak berlaku mutlak, karena setiap anak memiliki kekhasan sendiri. Dari 11 bulan, sudah ada yang bisa berjalan. Hingga usia 1,5 tahun pun, ada yang baru bisa berjalan.

                Sederhana bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar